SIMALUNGUN - Board of Regional Management PTPN IV Regional II, dalam satu kesempatan menyampaikan, optimistis pencapaian target hasil produksi dan protas Tandan Buah Segar (TBS ; red) kelapa sawit.
Hal ini, tentunya sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP ; red) tahun 2024 dan seiring dengan konsistensi serta berkomitmen agar target tersebut berpotensi terlampaui.
Namun, pernyataan itu berbanding terbalik dengan kondisi lapangan yang terlihat jelas sangat memprihatinkan dan sepatutnya Board of Regional Management PTPN IV Regional II lebih fokus kepada evaluasi integritas SDMnya.
Hal ini disampaikan, kalangan pemerhati perkebunan tanaman kelapa sawit di wilayah Kabupaten Simalungun terkait temuan areal Blok 19-S, Afdeling 7, Unit Kebun Bah Jambi, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Jumat (14/06/2024) sekira pukul 16.00 WIB.
"Tanaman kelapa sawit di areal itu tahun tanam 2019 lalu. Kondisi semak belukar menutupi tanaman yang semestinya telah produktif seluas lebih kurang 6 Hektare, " ungkap nara sumber.
Kemudian, nara sumber menyebutkan, perusahaan perkebunan berplat ini telah mengalokasikan anggaran biaya perawatan dan pemeliharaan tanaman dengan jumlah, terbilang signifikan.
"Kami sampaikan saran kepada para pemangku jabatan utama di PTPN IV Regional II ini, lebih meningkatkan pengawasan dan bila bagian SPI tidak mampu maksimal dibubarkan saja, " tandas nara sumber.
Sementara, Fadli selaku Asisten Tanaman Afdeling 7 Kebun Bah Jambi belum dapat dimintai tanggapannya terkait kondisi tanaman kelapa sawit yang semestinya sudah produktif di Blok 19-S terkesan sengaja ditelantarkan.
Terpisah, Asisten Kepala Tanaman Rayon B Kebun Bah Jambi Andrian melalui pesan aplikasi Whatsapp dikirimi rekaman video amatir terkait kondisi tanaman di Areal Blok 19-S, Afdeling 7, Unit Kebun Bah Jambi.
Namun, hingga rilis berita ini.dilansir ke publik, Andrian selaku Askep Rayon B terkesan enggan merespon dan tak bersedia menyampaikan tanggapannya tentang tanaman produktif dalam kondisi tidak terawat.